
Rute dan Harga Tiket Masuk Pantai Kijingan: Surga Sepi di Antara Tebing dan Ombak – Rute dan Harga Tiket Masuk Pantai Kijingan adalah hal pertama yang wajib kamu cari tahu sebelum melipir ke salah satu pantai paling tersembunyi di Pacitan, Jawa Timur. Pantai ini berada di Desa Widoro, Kecamatan Donorojo, diapit oleh Pantai Banyu Tibo dan Pantai Nampu, sekaligus menjadi garis perbatasan Pacitan (Jawa Timur) dan Wonogiri (Jawa Tengah).
Berbeda dengan pantai mainstream seperti Klayar atau Teleng Ria, Pantai Kijingan masih sangat sepi dan alami. Garis pantainya tidak terlalu panjang, tapi pasir putih, bukit hijau, dan debur ombak khas pantai selatan membuat suasananya terasa sangat dramatis dan menenangkan sekaligus.
Secara geografis, Pantai Kijingan berada di balik bukit karang, menghadap langsung ke Samudra Hindia. Dari kejauhan, kamu akan melihat kombinasi pasir putih bersih, batu-batu besar, serta jajaran tanaman pandan pantai yang tumbuh lebat di perbukitan.
Pantai ini juga dikenal sebagian traveler sebagai pantai “batu nisan” karena keberadaan batu-batu karang besar yang berdiri tegak di sepanjang bibir pantai, mirip deretan nisan jika dilihat dari sudut tertentu. Meski terdengar seram, justru itulah yang membuat foto-foto di sini terlihat unik dan estetik.
Alamat: Desa Widoro, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur
Area: Di antara Pantai Banyu Tibo dan Pantai Nampu.
Untuk mencapai Pantai Kijingan, hampir semua rute darat akan mengantar kamu lebih dulu ke Pantai Banyu Tibo. Dari area pantai tersebut, perjalanan dilanjutkan dengan trekking ringan menyusuri bukit di tepi laut.
Dari pusat kota Pacitan, waktu tempuh ke kawasan Banyu Tibo sekitar 1,5 jam dengan kendaraan bermotor:
Dari kota Pacitan → ikuti Jalan Brigjend Katamso dan Jalan Veteran.
Lanjut ke Jalan Diponegoro → keluar ke Jalan Nasional III arah Punung.
Teruskan hingga melewati area Goa Gong, kemudian ikuti papan petunjuk menuju Pantai Banyu Tibo di Kecamatan Donorojo.
Parkir kendaraan di Banyu Tibo, lalu lanjut trekking menuju Pantai Kijingan.
Jalan nasionalnya sudah beraspal dengan kondisi relatif baik, namun beberapa bagian menjelang pantai cukup sempit dan berkelok. Disarankan menggunakan motor atau mobil pribadi, karena angkutan umum langsung ke lokasi masih sangat terbatas.
Buat kamu yang berangkat dari Yogyakarta, rutenya kurang lebih seperti ini:
Dari pusat kota Yogyakarta → arah Jalan Wonosari menuju Kabupaten Gunungkidul.
Lanjut ke arah Jalan Nasional III (arah Wonosari – Pracimantoro – Giribelah).
Masuk wilayah Jawa Timur, ikuti jalur menuju Donorojo – Banyu Tibo.
Setibanya di Pantai Banyu Tibo, lanjut trekking ke Pantai Kijingan.
Alternatif lain, kamu bisa melewati jalur pantai selatan via deretan pantai di Gunungkidul (Nampu, dsb.) kemudian menyeberang ke Pacitan. Namun jalur ini biasanya ditempuh oleh traveler yang sudah cukup hafal medan.
Dari area Pantai Banyu Tibo, kamu harus berjalan kaki menyusuri jalan setapak di bukit karang sekitar 15–30 menit, tergantung kecepatan dan kondisi fisik.
Jalur berupa setapak tanah dan batu, di tepi tebing yang langsung menghadap laut.
Saat musim hujan, jalur bisa sangat licin, jadi wajib pakai sandal gunung atau sepatu trekking.
Di beberapa titik, pemandangan laut dari atas bukit benar-benar spektakuler – cocok untuk berhenti sebentar dan foto-foto.
Hingga kini, Pantai Kijingan belum memiliki loket tiket resmi sendiri karena pengelolaannya masih sangat sederhana dan cenderung menyatu dengan kunjungan ke Pantai Banyu Tibo.
Berdasarkan informasi dari beberapa sumber wisata lokal:
Tiket masuk kawasan Pantai Banyu Tibo (termasuk akses ke Kijingan): berkisar Rp5.000–Rp10.000 per orang.
Parkir motor: sekitar Rp3.000–Rp5.000
Parkir mobil: sekitar Rp5.000–Rp10.000 (kisaran wajar untuk obyek wisata Pacitan saat ini, dapat berubah sewaktu-waktu – konfirmasi lagi ke warga/pengelola setempat sebelum berangkat).
Karena Pantai Kijingan masih tergolong hidden gem dan belum dikelola penuh Pemkab, bisa saja kamu masuk tanpa diminta tiket tambahan, cukup membayar retribusi di Banyu Tibo. Namun tetap siapkan uang cash kecil untuk jaga-jaga.
Jangan berharap fasilitas lengkap seperti di pantai populer. Justru minimnya fasilitas membuat suasananya terasa lebih alami dan sepi.
Fasilitas yang bisa kamu temukan:
Kamar mandi dan toilet sederhana – biasanya berada di area Pantai Banyu Tibo.
Warung makan & minuman – kebanyakan ada di sekitar Banyu Tibo; di Pantai Kijingan sendiri hampir tidak ada warung.
Area parkir – tersedia di Banyu Tibo, cukup menampung motor dan mobil pribadi.
Karena fasilitas terbatas, sangat disarankan:
Membawa bekal air minum dan snack dari kota atau minimal beli dulu di Banyu Tibo.
Membawa kantong sampah pribadi, karena tempat sampah masih minim.
Meskipun kecil dan sepi, banyak hal yang bisa kamu lakukan di Pantai Kijingan:
Dengan garis pantai yang sempit dan pengunjung yang relatif sedikit, suasananya mirip pantai pribadi. Kamu bisa duduk santai di pasir putih, membaca buku, atau sekadar mendengarkan suara ombak yang menghantam karang.
Bukit hijau di sisi pantai
Batu-batu besar yang dramatis
Ombak besar pantai selatan
Sunset yang tampak jelas di cakrawala
Semua itu membuat Pantai Kijingan sangat fotogenik, terutama buat kamu yang suka fotografi landscape atau foto prewedding bertema alam liar (dengan syarat cuaca bersahabat).
Trekking dari Banyu Tibo ke Kijingan sudah menjadi pengalaman tersendiri. Jalurnya tidak terlalu teknis, tapi cukup memacu adrenalin karena berjalan di dekat tebing. Cocok untuk kamu yang ingin merasakan nuansa “petualangan”, tanpa harus naik gunung tinggi.
Secara potensi, padang rumput di sekitar bukit Kijingan menarik untuk lokasi camping. Namun karena:
Ombak besar dan angin kencang,
Fasilitas sangat minim,
Akses darurat cukup jauh,
maka camping di sini lebih disarankan untuk camper berpengalaman dan sebaiknya tetap berkoordinasi dengan warga setempat.
Begitu menjejakkan kaki di ujung jalur trekking, saya hampir otomatis menarik napas panjang. Di depan mata, hamparan pasir putih dan batu-batu besar berdiri seolah menjaga pantai kecil di kaki tebing. Tidak ada suara musik kencang, hanya angin dan ombak yang terus menggedor karang.
Seorang bapak paruh baya yang tadi menjaga parkir di Banyu Tibo sempat berpesan, “Mas, kalau main air jangan jauh-jauh ya, ombake kadang nakal.” Saya teringat ucapan itu ketika melihat gulungan ombak yang cukup besar, khas pantai selatan. Alih-alih berenang, saya memilih duduk di batu besar sambil memotret garis pantai yang meliuk di kejauhan.
Beberapa saat kemudian, dua pemuda lokal datang membawa pancing. Kami sempat ngobrol singkat; mereka bercerita kalau Kijingan ini dulunya hanya lokasi memancing warga sekitar.
“Sekarang sudah mulai banyak yang tahu, tapi masih enak, belum seramai Klayar,” kata salah satunya sambil tersenyum. Momen sederhana seperti inilah yang bikin perjalanan terasa lebih dekat dengan kehidupan lokal.
Agar perjalananmu aman dan nyaman, perhatikan beberapa tips berikut:
Hindari berenang jauh ke tengah. Ombak relatif besar dan tidak ada lifeguard di lokasi.
Gunakan alas kaki yang proper (sandal gunung/sepatu trekking) karena jalur setapak di bukit bisa licin, terutama saat musim hujan.
Datang pagi atau sore hari untuk menghindari panas terik dan mendapatkan cahaya terbaik untuk foto.
Bawa bekal cukup, minimal air minum, karena warung tidak ada di area pantai.
Jaga kebersihan. Bawa pulang kembali sampahmu; pantai ini masih cukup bersih dan sayang jika tercemar.
Cek cuaca sebelum berangkat. Saat hujan deras atau gelombang tinggi, sebaiknya tunda perjalanan.
Belum ada hotel besar tepat di Pantai Kijingan, tapi kamu bisa menginap di area Punung, Donorojo, atau sekitar Pantai Klayar. Di sana banyak:
Homestay keluarga
Losmen sederhana
Penginapan kelas budget yang cocok untuk backpacker
Umumnya, tarif kamar berkisar Rp150.000–Rp300.000 per malam untuk kamar standar, tergantung fasilitas dan musim liburan (perkiraan wajar untuk kawasan wisata Pacitan).
Kalau ingin pilihan lebih lengkap, kamu bisa mencari penginapan di kota Pacitan, lalu melakukan day trip ke Kijingan dan Banyu Tibo.
Untuk urusan perut, kamu bisa menikmati:
Ikan bakar dan seafood sederhana di warung sekitar Banyu Tibo atau pantai-pantai lain di Donorojo.
Kuliner khas Pacitan seperti sate tuna, nasi tiwul, hingga aneka olahan hasil laut di kota.
Bawa juga snack ringan untuk dinikmati saat duduk di tepi pantai – tapi ingat, sampahnya jangan ditinggal ya.
Pantai Kijingan adalah jawaban buat kamu yang mencari pantai sunyi, alami, dan sedikit menantang, tanpa harus pergi terlalu jauh dari Yogyakarta atau kota-kota besar di Jawa.
Dengan rute yang cukup jelas, harga tiket masuk yang murah, dan suasana yang terasa seperti private beach, pantai ini layak masuk daftar wajib kunjung saat eksplor wisata Pacitan.
Jika kamu bosan dengan pantai yang terlalu ramai, cobalah sekali saja trekking dari Banyu Tibo menuju Kijingan. Rasakan sensasi berjalan di tepi tebing, lalu disambut pantai kecil nan eksotis di ujung jalur.
Siapkan fisik, jaga keselamatan, hargai alam, dan biarkan Pantai Kijingan menyuguhkan ketenangan yang mungkin sudah lama kamu cari.
Jadi, kapan kamu berencana berangkat menikmati rute dan harga tiket masuk Pantai Kijingan yang masih sangat bersahabat ini?