Wisata Pantai Amed Paling Hits dan Instagramable adalah pilihan tepat untuk pelancong yang mencari Bali versi lebih santai: pantai pasir hitam, sunrise dengan latar Gunung Agung, dan dunia bawah laut yang memanjakan mata.
Amed berada di Kabupaten Karangasem, Bali timur, terkenal sebagai kampung nelayan yang berkembang jadi surga snorkeling, diving, dan freediving—namun tetap berkarakter lokal dan ramah dompet.
Amed menawarkan kombinasi yang sulit ditandingi teluk-teluk tenang, lanskap vulkanik, hingga budaya maritim yang kental. Di pagi hari, jukung berwarna-warni merapat; siang, airnya jernih untuk snorkeling sore, langit keemasan menutup hari. Nuansanya intim, fotogenik, dan tidak seramai Bali selatan—ideal untuk libur santai namun tetap “wah”.
Teluk berbentuk setengah bulan ini kondang karena akses mudah, air relatif tenang, dan terumbu karang yang hidup—bahkan panorama Gunung Agung dari viewpoint Jemeluk adalah pemandangan ikonik Bali.
Jemeluk rutin disebut sebagai salah satu spot snorkeling terbaik di kawasan Amed dan bisa diakses langsung dari bibir pantai.
Di Jemeluk terdapat instalasi patung bawah laut yang berfungsi sekaligus untuk edukasi dan konservasi; beberapa patung bergaya “underwater temple” jadi favorit foto bawah air.
Kapal kecil peninggalan Perang Dunia II ini berada di Banyuning (sekitar Amed), kedalamannya dangkal dan dapat dicapai dari pantai ideal untuk snorkeling atau fun dive. Banyak panduan menyebutnya sebagai “Japanese Wreck” di Lipah/Banyuning.
Sunset Point kini berkonsep beach club dengan kolam infiniti menghadap laut. Ketentuan minimum spend/entrance berubah-ubah; referensi 2024–2025 menunjukkan kisaran IDR 100k–200k per orang (umumnya dikonversi menjadi kredit F&B), dan ada juga keterangan minimum spend sekitar IDR 125k. Cek kembali papan harga di lokasi/hari-H.
Garis pantai Amed berpasir hitam vulkanik dengan siluet Agung yang dramatis kontras warna yang “nge-pop” di foto sunrise/sunset.
Amed dikenal sebagai pusat freediving yang ramah pemula; komunitas dan sekolah berkualitas (mis. Apneista; tak jauh juga ada Apnea Bali di Tulamben) rutin direkomendasikan oleh pegiatnya.
Jemeluk Viewpoint (pagi cerah: Agung + teluk biru).
Underwater Gallery Jemeluk (go-pro/aksi freedive).
Japanese Shipwreck Banyuning (snorkel di atas kerangka kapal).
Sunset Point (golden hour di kolam infiniti).
Pantai pasir hitam + jukung (blue hour sebelum sunrise).
Snorkeling Jemeluk: masuk dari pantai; waspadai lalu lintas perahu, gunakan pelampung/penanda jika memungkinkan.
Japanese Wreck: akses dari pantai; marker buoy membantu orientasi.
Liberty Wreck Tulamben: ikon dunia selam, ±20–30 menit dari Amed—bisa jadi day trip.
Dari Bandara Ngurah Rai (Denpasar) ke Amed sekitar 85 km; waktu tempuh ±2,5–3 jam dengan mobil tergantung lalu lintas. Opsi: sewa mobil + sopir, taksi bandara, atau transfer hotel.
Transport publik/antar-kota: bus/minivan wisata dari Sanur ke Amed (Perama Tour/12Go) rata-rata ±4 jam, kisaran ±IDR 220k, jadwal terbatas (cek platform pemesanan).
Amed ⇄ Tulamben: jarak ±11–13 km; mobil/taksi ±10–30 menit tergantung rute/traffic—mudah dilakukan pulang-pergi untuk menyelam di Liberty.
Pantai Amed/Jemeluk: umumnya gratis (donasi/sumbangan sukarela/parkir mungkin diminta di beberapa titik).
Japanese Wreck (akses via Kawi Karma Beach resto): terdapat tiket ±IDR 25k/orang termasuk parkir/minuman & fasilitas dasar (cek ulang saat datang).
Sunset Point: kebijakan minimum spend bervariasi IDR 100k–200k per orang (sebagai kredit F&B).
Diving contoh harga: operator lokal menampilkan tarif ±IDR 770k per dive (termasuk perlengkapan & guide) — bandingkan paket/penyedia.
Catatan: Harga bisa berubah tergantung musim/penyedia. Selalu cek papan harga atau konfirmasi sebelum berkunjung.
Amed menawarkan spektrum luas: homestay tepi pantai, bungalow, hingga villa privat. Suasana cenderung lebih hidup daripada Tulamben, dengan pilihan makan lebih beragam. Kuliner lokal yang patut dicoba ikan bakar tangkapan segar, sate lilit, dan nasi campur Bali.
Untuk suasana, banyak warung/coffee bar menghadap teluk. (Gambaran atmosfer & preferensi akomodasi Amed vs Tulamben dibahas luas di panduan perjalanan terbaru).
Pagi (06.00–08.30): Sunrise di Jemeluk Viewpoint, lanjut snorkeling ringan di Jemeluk (air biasanya lebih tenang).
Siang (10.00–13.00): Ke Japanese Wreck untuk snorkeling/freedive singkat; istirahat di warung pantai.
Sore (15.30–18.30): Santai di Sunset Point—renang di kolam, foto golden hour.
Pagi itu saya duduk di atas pasir hitam, kopi hangat di tangan, menunggu matahari menerobos siluet Gunung Agung. Saat warna oranye merayap di atas teluk, jukung-jukung mulai melaut suara mesin kecil bercampur debur ombak.
Selesai foto, saya turun ke Jemeluk dua kali kayuh fin, dan karang-karang warna-warni langsung menyapa. Seekor penyu melintas santai; rasanya seperti Bali menyuguhkan “private show”. Menjelang sore, saya akhiri di Sunset Point, memotret langit ungu dari tepi kolam satu hari ringkas, tapi rasanya penuh.
Wisata Pantai Amed Paling Hits dan Instagramable bukan sekadar tempat “cantik buat foto”. Ia menawarkan pengalaman utuh panorama vulkanik, kehidupan laut kelas dunia, dan hospitalitas desa nelayan yang hangat.
Dengan rute yang mudah, biaya fleksibel, dan aktivitas komplet dari snorkeling, freediving, hingga menikmati sunset Amed layak jadi basecamp eksplorasi Bali timur. Siapkan kamera, hormati alam, dan rasakan ritme Amed yang tenang namun berkesan. Selamat menjelajah!