Wisata Pantai Surga Paling Hits dan Instagramable adalah definisi “hidden gem” di pesisir selatan Lombok Timur. Teluk mungil berpasir keemasan ini memantulkan gradasi biru–turkois yang bikin kamera langsung bekerja.
Suasananya cenderung sepi karena jauh dari hiruk-pikuk Kuta Mandalika, sehingga cocok untuk pemburu ketenangan dan konten estetik. Letaknya berada di kawasan Ekas Jerowaru cluster pantai liar yang masih terjaga alamnya.
Perpaduan pasir keemasan dengan air yang jernih memberi kontras alami. Hasil foto terlihat “pop” bahkan dengan kamera ponsel.
Dua bukit di kanan–kiri teluk menciptakan frame alami. Dari punggungan bukit, kamu bisa menangkap bentuk teluk yang khas seperti huruf U.
Volume pengunjung belum setinggi pantai mainstream. Sensasi “pantai milik sendiri” membuat aktivitas santai lebih leluasa.
Dalam satu hari, kamu bisa kombinasi ke Pantai Kaliantan, Tanjung Bloam, atau mengeksplor Teluk Ekas untuk sudut foto berbeda.
Wilayah: Desa Ekas, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Jarak perkiraan: Dari Mataram ±72–75 km (±2 jam). Dari Bandara Lombok ±50–55 km (±1,5 jam).
Karakter pantai: Teluk kecil, pasir keemasan, air tenang relatif di sisi dalam teluk, dikelilingi bukit dengan vegetasi kering.
Catatan: Angka jarak dan waktu tempuh bersifat perkiraan; kondisi jalan, cuaca, dan lalu lintas memengaruhi hasil akhir.
Ambil arah Praya – Jerowaru – Desa Ekas. Setelah memasuki area Ekas, ikuti penunjuk jalan menuju Pantai Surga. Waktu tempuh normal sekitar 2 jam.
Arahkan ke Bypass Mandalika – Praya – Keruak – Jerowaru – Ekas. Bagian akhir rute menjelang pantai berupa jalan sempit/tanah; lebih aman datang saat terang.
Lewat jalur selatan menuju Jerowaru kemudian Ekas. Rute ini cocok untuk yang menginap di Kuta namun ingin day-trip ke sisi timur.
Tips berkendara:
Gunakan kendaraan prima (motor/suv) dan isi bensin penuh di kota/kecamatan sebelumnya.
Unduh peta offline; sinyal di beberapa titik bisa lemah.
Hindari berkendara malam karena minim penerangan.
Jam operasional: Praktiknya 24 jam terbuka, tetapi paling ideal datang pukul 09.00–17.30 untuk pencahayaan dan keamanan rute.
HTM (estimasi): Sekitar Rp10.000/orang.
Parkir: Motor ±Rp3.000; mobil ±Rp5.000.
Harga bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan pengelola setempat. Siapkan uang tunai kecil.
Sunrise menonjolkan gradasi langit dan air; sunset memberi rona keemasan pada tebing. Bawa lensa ultrawide atau manfaatkan mode wide di ponsel.
Naik ke bukit kanan/kiri teluk untuk angle wide yang memperlihatkan kurva pantai. Gunakan sepatu tertutup agar nyaman di jalur berbatu.
Bagian dalam teluk relatif tenang saat kondisi aman. Tetap perhatikan arus dan pasang-surut; hindari berenang saat ombak tinggi.
Eksperimen komposisi: leading lines dari jejak pasir, framing di antara semak/batu, atau siluet orang berjalan di golden hour.
Fasilitas dasar tersedia namun sederhana: area parkir, beberapa saung/warung musiman, dan spot berteduh. Toilet bisa terbatas atau tergantung musim kunjungan. Pilihan restoran lebih lengkap berada di sekitar Teluk Ekas. Sinyal seluler tidak selalu stabil—unduh peta dan simpan kontak darurat.
Kelas desain/uniq stay: Penginapan tepi teluk di kawasan Ekas yang menawarkan beach house minimalis, kolam, dan akses aktivitas laut.
Eco-resort dengan view tebing: Pilihan untuk sunrise/sunset chaser, lengkap dengan spa/yoga dan restoran panorama.
Ramah kantong: Guesthouse/inn di sekitar jalan menuju Pantai Surga atau Teluk Ekas; cukup untuk tidur nyenyak dan start pagi.
Pertimbangkan menginap 1 malam di kawasan Ekas agar bisa menikmati golden hour tanpa terburu-buru.
Selepas bermain air, nikmati seafood bakar dengan bumbu khas Lombok, plecing kangkung yang segar pedas, dan aneka sambal. Di jalur pesisir, warung ikan bakar rumahan sering jadi favorit. Bawa camilan dan air dingin dari desa sebelum masuk jalan menuju pantai untuk jaga-jaga jika warung tutup.
07.00–09.00: Berangkat dari Kuta/Mataram.
09.30: Tiba di Desa Ekas, beli bekal tambahan.
10.00–12.00: Pantai Surga—eksplor sisi kiri/kanan teluk, ambil foto dari bukit.
12.00–13.00: Istirahat & makan siang sederhana.
13.00–15.00: Lanjutkan ke pantai sekitar (mis. Kaliantan) untuk variasi lanskap.
16.30–17.30: Kembali ke Pantai Surga untuk sunset.
18.00: Pulang atau check-in penginapan di Ekas.
HTM: Rp10.000 x 2 = Rp20.000
Parkir: Motor Rp3.000 atau mobil Rp5.000
Makan siang sederhana: Rp40.000–80.000
Camilan & air mineral: Rp20.000–40.000
BBM pulang–pergi: Tergantung rute & kendaraan (estimasi 150 km PP dari Mataram)
Harga dapat berubah; bawa uang tunai dan siapkan dana cadangan.
Pertama kali menapakkan kaki di pasirnya, semilir angin asin langsung menenangkan. Seorang bapak nelayan lewat membawa kelapa muda; kami menawar satu buah dan menikmatinya di bawah naungan tebing.
Menjelang sore, cahaya keemasan merayap turun ke permukaan air, membuat warna turkois terlihat lebih pekat. Saat itu juga aku paham kenapa namanya “Surga” bukan berlebihan, melainkan perasaan yang pelan-pelan tumbuh saat duduk memandang teluk.
Datang saat terang. Akses akhir minim lampu; lebih aman tiba dan pulang sebelum gelap.
Cek cuaca & pasang surut. Penting jika ingin berenang atau mengambil foto di bebatuan.
Bawa kembali sampah. Gunakan kantong khusus sampah pribadi.
Pakai alas kaki yang layak. Bukit berbatu dan licin saat lembap.
Hormati warga lokal. Sapa, senyum, dan minta izin bila memotret aktivitas mereka.
Cadangan logistik. Air minum, sunblock, P3K ringkas, dan uang tunai.
Dokumentasi bertanggung jawab. Jangan memaksakan foto di tepi tebing berangin.
Wisata Pantai Surga Paling Hits dan Instagramable menawarkan kombinasi pemandangan teluk eksotis, suasana tenang, dan spot foto yang kaya komposisi. Aksesnya memang sedikit menantang di bagian akhir, tetapi setara dengan panorama yang didapat.
Tambahkan ke itinerary Lombok Timur, maksimalkan golden hour, dan nikmati pengalaman yang terasa personal. Jaga kebersihan serta hormati budaya lokal, agar “Surga” ini tetap indah untuk kunjunganmu berikutnya dan untuk para pelancong setelahmu.